Diet ketogenic atau biasa disebut “keto” adalah sebuah metode untuk diet dengan rendah kerbohidrat, yang mengubah tubuh menjadi mesin pembakar lemak. Diet ini memiliki banyak manfaat potensial untuk menurunkan berat badan, kesehatan, dan kinerja pelaku diet. Pada awalnya diet keto ini dikenalkan di Mayo Clinic dan Johns Hopkins University Hospital yang berlokasi di Maryland, Amerika Serikat pada tahun 1920an, dengan tujuan untuk penanganan penyakit epilepsy refraker pada anak sebagai bentuk standar diet klasik.
Tujuan awal dari diet keto adalah untuk menghasilkan ketosis. Keto berasal dari kata keton yaitu molekul bahan bakar yang digunakan sebagai energi dalam tubuh. Keton bisa diartikan bahan bakar alternatif dalam tubuh yang bekerja ketika gula dara ( glukosa ) dalam darah berkurang. Untuk mendapatkan hasil terbaik dari diet keto, pada pelaku diet sangat dianjurjkan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat karena akan meningkatkan glukosa dan membuat keton tdak bekerja. Sebaliknya mereka yang melakukan diet keto wajib mengkonsumsi lemak. Jadi pada metode diet keto ini bahan bakar energi pada tubuh pelaku hampir sepenuhnya menggunakan lemak yang diubah menjadi keton. Jadi bisa dikatakan bahwa seseorang yang melakukan diet keto dapat mengkonsumsi makanan enak dan berlemak dengan tenang tanpa khawatir akan peningkatan berat badan karena lemak yang dihasilkan akan dibakar menjadi energi.
Semakin sedikit mengkonsumsi karbohidrat dalam sehari maka kemungkinan diet keto untuk berhasil lebih besar. Untuk karbohidrat usahakan hanya mengkonsumsi 20-50 gram perhari agar diet keto lebih efektif untuk bekerja.
Banyak pakar diet keto menyarankan untuk mengkonsumsi VCO ( virgin coconut oil ) sebagai salah satu sumber lemak yang utama. Kandungan asam laurat yang terdapat dalam minyak kelapa ( VCO ) akan lebih cepat dibakar menjadi energi. Sehingga pelaku diet ketogenik akan sangat mudah beradaptasi setelah tidak mengkonsumsi karbohidrat.
